Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hampir Terjebak didalam Mimpi karya Andini

Lucid dream adalah dua kata yang membuat seorang qiana penasaran. Dia mengetahui dua kata tersebut dari temannya yaitu Nadia. Lucid dream sendiri adalah sebuah mimpi ketika seseorang sadar bahwa ia sedang bermimpi. Ketika mimpi sadar atau lucid dream. Pemimpi mampu berpartisipasi secara aktif dan mengubah pengalaman imajinasi dalam dunia mimpinya. Itu yang dikatakan Nadia kepada Qiana. Karena menurut Qiana sangat menarik, jadi ia hendak mencobanya malam nanti.

Malampun tiba

Qiana merasa ragu dengan niatnya. Qiana berpikir, mungkin saja Nadia hanya ingin membuatnya penasaran. Ternyata Nadia memang bener-bener sudah Qiana penasaran. Qiana juga diberi tahu cara mudah supaya dapat melakukan lucid dream. Walaupun menurut Qiana caranya itu sedikit aneh, seperti menanyaka kepada diri sendiri “apakah saya sedang bermimpi?”

Qiana mulai menutup matanya dan sepertinya sebentar lagi dia akan tertidur lelap. Kedua mata Qiana mulai terbuka. Disaat Qiana bener-bener sadar. Yang dia lihat hanyalah kegelapan dan sebuah cermin besar yang tepat berada didepannya. Lalu saat dia sedang melihat bayangannya dicermin, tiba-tiba ada sebuah tangan yang keluar dari cermin dan menarik tubuhnya kedalam cermin.

Qiana terbangun dari tidurnya lelapnya karena terkejut dengan tangan yang menarik tubuhnya. Qiana benar-benar takut jika ia tidak bangun dari tidurnya.

Keesokan harinya.

Qiana yang tengah bersiap-siap berangkat kesekolah di depan cermin dikamarnya. Ia pun menyadari bahwa cermin yang berada dikamarnya sangat mirip dengan a\yang ada di mimpinya. Lamunannya seperti buyar ketika ia mendengar namanya dipanggil ileh ayahnya karena akan berangkat kesekolahnya.

Sesampainya di sekolah tepat dikelasnya ia langsung dihujani pertanyaan oleh Gavin, salah satunya adalah “kamu waktu nyobain lucid dream ngeliat bayangan kamu sendiridicermin atau genangan air?”. Qiana langsung berfikir kenapa Gavin bisa tahu padahal dia belum menceritakan apapun sama sekali. “iya, emangnya knapa?” jawab Qiana dengan santai. Gavin langsung menjelaskan semuanya, Gavin memberi tahu bahwa jika kita melihat bayangan kita disaat sedang mengalami lucid dream, mungkin saja kita sedang terjebak di cermin ataupun genangan air yang memperlihatkan bayangan kita.

Setelah kejadian itu Qiana tidak pernah mencobanya atau melakukannya lagi. Qiana benar-benar menyesal karena telah penasaran dengan dua kata itu.

Kita boleh penasaran, tapi jangan terlalu penasaran dengan sesuatu hal yang membuat kita mencari tahu lebih dalam tentang hal tersebut. Karena kita bisa dihantui oleh rasa penasaran itu sendiri.

Posting Komentar untuk "Hampir Terjebak didalam Mimpi karya Andini"